: : Word of Mouth : :

When you get a new piece of Musical Gear... Be it hardware, software, rack-mount, stomp box, and so on... Put away the instructions aside from the set-up and throw the troubleshoot guide into the trash... Accidents and ignorance creates beautiful mistakes... (Jaco Pastorius : 1951 - 1987)

Monday, March 01, 2004
terhibur baca postingannya ipan, disela2 ngetik paper yang mulai ngeselin ga selesai2..
jadi ga konsen ngetiknya.. :)

memang benar sepertinya yang jadi permasalahannya..
ogut merasa adanya kerancuan apakah bener2 anak2 muda tersebut betul2 penikmat musik? kenapa dibilang penikmat musik? bukan penyuka musik?
karena sepengamatan ogut mereka bener2 suka musik.. dan bener2 ngejalanin hidup yang penuh dengan musik.. mereka bener2 live it up!
cuma saja yang ogut liat mereka ini suka musik berdasarkan atas apa yang mereka 'lihat' keren.. bukan atas apa yang mereka 'denger' keren..

banyak contoh yang bisa kita liat sendiri yang menimbulkan hal ini terjadi.. gempuran2 dari berbagai media massa dan juga lingkungan pergaulan sekitar mereka yang bisa menyebabkan trend ini terjadi.. dimana ahirnya semuanya ini ujung2nya merupakan akibat dari komersialisasi dari industri musik itu sendiri..

mau ngomong tentang komersialisasi susah2 ngga juga.. soalnya toh mau ga mau setelah ben2 itu terjun ke dunia rekaman mereka secara langsung menjadi produk dari industri musik yang nota bene mencari untung.. mendongkrak penjualan sudah pasti tujuan utama, ben2 dibuat tampil dengan gimmick2 dan dandanan yang disesuaikan selera pasar saat itu.. musik sudah menjadi komoditi barang jualan bagaikan produk2 lain yang ada di pasar.. kalo ngomongin instrumen musik sudah jelas jelas instrumen musik merupakan produk dari para pengrajin alat2 musik, tampil dengan berbagai merek.. memanfaatkan trend yang ada di situasi sekarang dimana anak2 muda penyuka musik yang sangat mengikuti perkembangan musik yang bisa di'lihat' dimana2, instrumen2 pun di endorsed sana sini ke berbagai pemain yang digandrungi oleh anak2 muda jaman sekarang.. ada yang pernah liat jazz bass fender endorsed-nya mark hoppus? kok bisa begitu? ya sudahlah..

industri musik juga secara tanpa disadari mulai mencuci otak para penyuka musik secara perlahan.. dengan gempuran cekok kanan cekok kiri dari berbagai media seperti majalah dan tv.. yang mengulas abis2an ini musik yang asik, ini trend musik untuk tahun ini, ini artist bulan ini.. dan menset trend sesuai arah yang mereka inginkan tanpa kita sadari.. sehingga anak2 muda itupun mengikuti dengan cepat perkembangan musik yang sudah diatur.. begitu pula ben2 dan penyanyi2 baru silih berganti bermunculan membawa trend baru, dibidang musik? o tidak.. trend di bidang fashion dan gaya hidup.. tanpa disadari mereka tak lebih sebagai wadah iklan produk2 sampingan dari musik sebagai pemicu gelombang trend bagi anak2 muda sekarang yang sangat cepat menyerap perubahan yang terjadi.. tanpa disadari merekapun sudah 'memakai' musik dari ujung rambut sampai ujung jempol kaki..
pergeseran industri musik ke komersialisasi produk pun sukses..

namun bagaimana dengan orang2 yang hanya ingin mendengar musik?
yang ga kepikiran untuk membelanjakan uang lebihnya untuk dandanan? beli baju, celana, sepatu sesuai dengan trend dari masing2 genre? yah kalo beli buat seperlunya sih masi wajar dong, masak iya jalan ke kampus gak pakek celana ntar jrotnya bisa njuss kemana2 :) dan pasti tanpa sadar kalo beli barang apa pun pasti dengan pikiran "hemm.. keren nih" toh memang influence selalu ada dalam setiap orang atas sesuatu yang disukai.. yang lebih kepikiran untuk nyisihin uangnya buat beli kaset, cd ato vcd biar bisa dengerin apa yang dia mau..
bagaimana dengan orang2 yang mendengar berbagai jenis musik? yang mencoba dengar ini itu dan menyukai berbagai genre.. betapa bingungnya pas ditanya, "anak apa lo"? heh?!? anak apa dong.. toh dia cuma senang mengapresiasikan dengan mendengar dan melihat permainan live, tanpa harus ikut berdandan ala genre2 tersebut..
tentu sedikit berasa aneh dilingkungan yang begitu penuh anak2 muda yang amat sangat me'lihat' trend musik..

kalo mau jujur terkadang lebih 'ramah' bule2 yang ketemu ketika konser2 berlangsung.. mereka tak pandang siapa yang datang dengan dandanan macam apa.. toh tujuannya kan sama mau mendengar dan menyimak musik yang disajikan.. mau loncat2, mau joget, mau banger dan slamdance, mau berdiri di pojok menyimak yah sah2 aja.. tiap orang berbeda2 cara pengapresiasiannya.. ketimbang anak2 muda dengan gaya fanatik masing2 genre-nya yang memandang dengan muka senyam senyum aneh kalo ketemuan di konser2 musik dan juga ketimbang anak2 muda sok british yang ketika ditanya "kok jadinya beli gitar yang itu"? iya, keren banget warnanya.. atao "loh.. tau paul weller juga toh"? iya dong.. kan duet sama noel galagher-nya oasis.. "hehehe.. iyah, the jam sama the style council-nya juga keren yah"? hah, siapa tuh?

jadi berasa sudah tua sekali rasanya di inggris raya ini.. sebegitu jauhnya perbedaan generasi musiknya kah?
atao sebenernya pebedaan generasi juga mengakibatkan gap dalam musik?

hemmh, jadi timbul pertanyaan baru..
mungkinkah nantinya anak2 muda ini dikemudian hari bisa melebarkan kupingnya untuk men'dengar' musik yang mereka suka? atao dengan semakin cepatnya perubahan trend yang semakin memanjakan mata malah tetep menuntun mata mereka untuk tetep me'lihat' musik yang mereka suka?

oh iya..
posting kemaren bukan curhat milan kalah dari lazio 2 kali home and away pas coppa italia dan tersisih menuju final.. :'(
ayo pak maldini dengan teman2nya scudettonya dicoba yak..


words by RiesAp 1:40 AM

________________________________________