: : Word of Mouth : :

When you get a new piece of Musical Gear... Be it hardware, software, rack-mount, stomp box, and so on... Put away the instructions aside from the set-up and throw the troubleshoot guide into the trash... Accidents and ignorance creates beautiful mistakes... (Jaco Pastorius : 1951 - 1987)

Tuesday, June 29, 2004
sakit kepala apa obatnya?

sabtu sore menjelang mao maghrib di birmingham..

"hemmhh.. cerah nih, pake kaos oblong aja ah.." ogut ngebatin..
ceria sekali rasanya sore ini, padahal seharian abis cape dan pegel2 bantuin temen pindahan apartemen..
setengah perjalanan tiba2 ngeh pas ngeliat papan bilbor kok burem ya?
aduh dasar sudah tua ini kacamata penglihatan super kok ga dibawa..

sambil misuh2 ahirnya balik lagi ke flat..
setelah ngos2an akibat setengah lari2 kecil balik ke flat dan naik ke lantai 6, begitu keluar pintu keluar gedung flat..
yak.. hujan gede..
ahirnya sambil geleng2 kepala naik lagi deh keatas ambil jaket dan dimulai perjalanan ujan2an ke NIA..

oh ya,
urutan dibawah ini disusun menurut kadar kepusingan yang dirasa ketika menonton G3, kalo beda pendapat ya namanya saja penyakit pusing, ada migren ada vertigo.. mungkin resepnya beda2..
mohon dimaklumi..


Kadar Kepusingan:


joe satriani muncul dari kegelapan menyeruak dengan distorsi kord mayor yang merupakan intro dari Hands in The Air, penonton pun langsung menyambut dengan antusias.. Satch Boogie dimainkan berikutnya secara langsung tanpa jeda, setelah bertegur sapa sesaat langsung disambung lagi dengan Cool#9 haduhh... ampun.. ini seperti ditusuk2 jarum kecil batok kepalanya.. nyut nyutan..

kemudian dimainkan juga 3 lagu dibuat medley, Is There Love in Space, War dan... Flying In a Blue Dream! yak abis deh itu whammy diinjek2 sedemikian rupa..

satch sebenarnya tampil terahir dalam set list G3 ini, sepertinya saat itu yang menonton kebanyakan juga datang untuk melihat dia, terdengar dari paling keras tepukan, suitan dan teriakan2 dari para penonton ketika satch tampil ketimbang kedua gitaris sebelumnya..

walaupun dibantu oleh matt bisonette pada bass dan masih jeff campitelli pada drum, sebenernya ada satu lagi gitaris additional tapi saya terus terang ga mengenali siapa.. namun entah kenapa, seolah satch seperti melakukan one man show, dimana lampu sorot selalu menerangi dia, sementara para 'musisi pendukung?' yang jelas2 tidak hanya sebagai pelengkap hanya berdiri di kegelapan di belakang satch.. sayang sekali..


Kadar Kepusingan:


jam 19.30 teng lampu di NIA dimatikan..
huaaaaa.. langsung deg2an deh rasanya pasti sama seperti kalo pertama kali mau kenalan sama calon mertua yang kumisnya baplang diplintir2 sambil nyuekin terus aja baca koran..

tiba2 terdengar bunyi intro synthesiser mendesis dan memberi nuansa magis..
"tunggu! synth? keyboard? aduh bukan! ini bukan keyboard!"
ogut dalam hati makin berdebar2..
ini kan... ahhh... ini robert fripp! ternyata beliau tampil pertama dari setlist G3 malam ini..

celingak celinguk, mana ini orangnya kok iya dipanggung ga ada siapa2.. di kursi yang disediain di tengah panggung juga ga di dudukin, padahal ogut sudah curiga dari awal belom mulai pertunjukan pasti itu kursi buat robert fripp main..
aduh, itu dia ternyata duduk di pojokan kiri, tersembunyi di balik tumpukan rackmount.. seperti biasa selalu duduk bermain gitar dan sibuk dengan rackmount effect disekelilingnya..

30 menit beliau memainkan instrumentalia yang intens.. sangat magis, membawa suasanya yang terkadang seperti menghisap, menghembus dan terkadang seperti terbawa berputar2.. ini kok bisa pusing cuma dengerin satu orang tok main gitar tanpa diiringi apa2.. dengan bantuan efeknya, seorang robert fripp bisa membuat kuping ini rasanya dimasuki seribu lebih tawon trus muter2 mendesing di dalem kuping..

cuma sayangnya saya sangat kecewa dengan penonton abg yang datang dengan kaos nu metal jaman sekarang yang semenjak di hall membicarakan joe satriani dengan antusias.. ataopun mereka2 yang terlihat seperti anak2 ben yang masih muda, yang terlihat antusias pada awal menunggu konser dimulai..
tetapi ketika konser dimulai dan dibuka oleh permainan robert fripp, mereka kok bsa2nya tidak menghargai dan kemudian mem-booo-kan dan ada juga di kejauhan yang berteriak 'shut up and play your guitar!'...

kebangetan banget sih!
uhh sebel sekali saya.. kok iya ga menghargai permainan orang lain sih?!?
saya terus terang sempet kebayang kalo seandainya saya nonton ditemani
ivan pasti dia langsung berdiri, celingak celinguk nyari tau siapa yang teriak dan langsung ngejedotin pala yang teriak ke tiang pembatas arena..

kenapa sih anak2 ben jaman sekarang? walaupun beda permainan dengan vai dan satch apa ga bisa menghargai permainan orang lain apa? kalo vai dan satch aja segitu salutnya sama robert fripp, ini kok bisa2nya ada sekelompok anak2 muda yang malah meledek kok maen gitarnya duduk terus dan malah sepertinya mereka mengira ini masih bagian dari soundcheck bukan robert fripp sendiri yang main.. saya berasa sudah tua sekali rasanya terpisah jauh dengan generasi yang sama sekali ga pernah tau apa itu king crimson.. dan ketika ahir acara terdengar ada sekelompok anak2 abg yang seru sekali ngomongin kerennya vai dan satriani dan bingung kenapa gitaris yang satu lagi ga tampil? aduh ini kok iya ga ngeh apa itu yang pertama tampil ya itu robert fripp.. bukan soundman lagi checksound gitar!

sedih sekali..

saya bersukur saya dilahirkan pada jaman dimana saya masih bisa menikmati 'musik' walau terkadang pun harus ngoprek2 cari2 referensi mundur kebelakang.. sedih sekali mereka2 yang masih muda yang terpaksa cuma tau 'musik2 baru', tak ada salahnya kalo mereka cari tau apa yang jadi influence dari musisi yang mereka kagumi.. sayang sekali.. saya bersukur sudah setua ini sekarang.. cuma satu yang jadi ganjelan.. perut ini kenapa makin buncit.. kenapa?


Kadar Kepusingan:


terus terang aja melihat steve vai ini entah kenapa pikiran saya langsung teringat pada kenangan pada formasi ac milan 98-99 ketika memenangkan scudetto ke 16 mereka dengan menggunakan formasi tridente dan juga alternatif penyerang lubang dimana biasanya bierhoff sebagai center forward, leonardo dan weah di kanan kirinya juga tak ketinggalan boban sebagai penyerang lubang sekaligus playmaker..

aduh, kenapa bisa berpikiran seperti itu?

karena sangat berlawanan sekali dengan satch yang cenderung terlihat sebagai striker tunggal dimana musisi lainnya semua berperan sebagai kiper, back dan paling banter gelandang bertahan.. tapi formasi live vai kali ini sepertinya all out attack.. menggunakan formasi 3-1-2-1-3 dimana vai diujung tridente sebagai center forward, tony macalpine dan dave weiner menyerang dari kanan dan kiri, memberikan umpan2 silang dan juga giat menyerang menerobos dan serangan juga dilakukan oleh sang penyerang lubang billy sheehan.. aduh bukan main..

walaupun pertama masuk panggung vai hanya sendirian kemudian disamperin oleh thomas nordegg sang guitar tech yang dulunya juga guitar technya frank zappa, sambil memberikan ibanez triple jem.. Giant Balls of God pun dimainkan 3/4 lagu masuklah semua musisi lainnya dan selanjutnya lagu demi lagu pun dimainkan.. yang terngiang2 sampe sekarang tentu saja Whispering a Prayer, For The Love of God dimana sebagian intronya dimainkan oleh tony macalpine dengan keyboard, dan tentu saja Get The Hell Out of Here dimana ke 3 gitaris dan sang bassis saling memainkan gitar/bass orang yang disebelahnya, bukan yang mereka selempangkan di badan mereka.. mulai dari lines, harmonics sampe harmonisasi suara penggabungan 3 gitar dan 1 bass dimainkan sangat memukau.. adu ini sudah bukan pusing lagi.. ini rasanya seperti vertigo ditambah migren yang sudah seminggu ga ilang2...


well i've had a night to recover but i'm still in awe
anyway, this might be the last concert in brum at the moment..
lets keep the fingers cross for up coming events!

keep on rockin in a free world

words by RiesAp 6:54 PM

________________________________________